pinjol vs KPR

Pinjol vs KPR: Pahami Risiko dan Solusi Ketika Berutang

August 23, 20253 min read

 

Dalam bukunya Debt: The First 5,000 Years, antropolog David Graeber menjelaskan bahwa utang bukan sekadar kewajiban finansial, melainkan juga relasi sosial yang memengaruhi kehidupan manusia sejak peradaban kuno. Di era modern, utang tetap menjadi bagian penting dari kehidupan ekonomi, baik untuk kebutuhan mendesak maupun untuk investasi jangka panjang.

Namun, tidak semua bentuk utang diciptakan sama. Ada pinjaman online (pinjol) yang menawarkan kemudahan cepat, tapi penuh risiko tersembunyi. Di sisi lain, ada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang relatif lebih aman, tapi tetap menyimpan sejumlah tantangan. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa memilih dengan bijak?

Apa Itu Pinjol dan KPR?

Apa Itu Pinjol dan Bagaimana Sistemnya?

Pinjaman online (pinjol) adalah fasilitas pembiayaan berbasis aplikasi digital yang memungkinkan masyarakat mengajukan kredit dengan cepat, tanpa perlu jaminan. Prosesnya sederhana: cukup unggah KTP, isi data pribadi, dan dana bisa cair dalam hitungan jam.

Namun, di balik kemudahannya, ada risiko besar. Dilansir dari Hukum Online, gagal bayar pinjol dapat berujung pada masalah hukum, penagihan agresif, hingga teror digital. Apalagi jika menggunakan pinjol ilegal, yang kerap menerapkan bunga mencekik dan cara penagihan melanggar aturan.

Apa Itu KPR dan Bagaimana Sistemnya?

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah fasilitas kredit yang diberikan bank atau lembaga keuangan untuk membeli rumah dengan cara mencicil. Umumnya, tenor KPR berkisar 10–25 tahun dengan bunga tetap maupun mengambang.

Menurut Aesia Kemenkeu, KPR memiliki regulasi ketat dan diawasi oleh OJK sehingga lebih aman dibandingkan pinjol. Namun, ada risiko finansial yang perlu dipahami, seperti fluktuasi bunga dan biaya tambahan.

Risiko yang Perlu Dipahami

Risiko Pinjol: Bunga Tinggi dan Penagihan Kasar

Dilansir dari IDScore, bunga pinjol bisa mencapai lebih dari 0,8% per hari. Jika gagal bayar, utang bisa berlipat ganda dalam hitungan minggu. Belum lagi risiko penagihan yang tidak manusiawi, terutama dari pinjol ilegal.

Risiko KPR: Suku Bunga Tidak Stabil

Menurut Tempo, salah satu risiko utama KPR adalah kenaikan suku bunga. Jika bunga floating naik, cicilan bulanan ikut melonjak dan bisa membebani arus kas keluarga.

Risiko Kedua Jenis Utang: Psikologis dan Sosial

Selain aspek finansial, utang juga berdampak pada kesehatan mental. Tekanan untuk membayar cicilan bisa memicu stres, depresi, hingga konflik keluarga. Pinjol bisa merusak reputasi karena data pribadi disebar, sedangkan gagal bayar KPR bisa berujung pada penyitaan rumah.

Solusi Bijak dalam Memilih Utang

Sesuaikan dengan Tujuan Finansial (Konsumtif vs Produktif)

Pinjol sering digunakan untuk kebutuhan konsumtif: belanja, gaya hidup, atau menutup utang lain. Sementara itu, KPR termasuk utang produktif karena menghasilkan aset berupa rumah. Prinsipnya: gunakan utang hanya jika bisa meningkatkan nilai aset atau kualitas hidup jangka panjang.

Pastikan Rasio Utang Sehat (Maksimal 30% dari Pendapatan)

Menurut prinsip perencanaan keuangan, rasio utang tidak boleh melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Jika gaji Rp5 juta, maka maksimal cicilan Rp1,5 juta. Melebihi batas ini akan membuat keuangan rentan.

Proteksi Finansial dengan Asuransi

Selain disiplin mengatur utang, jangan lupa menyiapkan proteksi. Produk Asuransi Jiwa Allianz dapat membantu menjaga keluarga tetap aman jika pencari nafkah utama meninggal dunia atau mengalami cacat tetap. Dengan begitu, cicilan KPR atau pinjaman tidak membebani keluarga di kemudian hari.

Pentingnya Literasi Keuangan Sebelum Berutang

Literasi keuangan adalah benteng utama sebelum mengambil keputusan berutang. Baik pinjol maupun KPR, keduanya bisa bermanfaat atau justru merugikan, tergantung pada pemahaman kita.

Baca lebih banyak artikel edukasi finansial lainnya di Money Mindset dan temukan strategi praktis untuk mengelola keuangan dengan bijak. Jika kamu masih bingung menentukan pilihan, jangan ragu untuk konsultasi dengan ahli keuangan terpercaya yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Dengan panduan yang tepat, kamu bisa mengelola utang secara sehat dan tetap menjaga stabilitas finansial keluarga. 

Konsultasikan keresahanmu lebih lanjut dengan klik gambar di bawah ini.

Konsultasi Keuangan Gratis


A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

Yodhi, CFP

A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

LinkedIn logo icon
Instagram logo icon
Back to Blog

Konsultasi Sekarang!

segera raih kemakmuran finansial yang holistik

Mari Terhubung

All Right Reserved | 2024