
Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional: Mana yang Lebih Cocok Buat Kamu?
Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional: Mana yang Lebih Cocok Buat Kamu?
Di tengah perkembangan dunia finansial yang semakin dinamis, asuransi menjadi salah satu kebutuhan penting untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko yang tak terduga. Namun, memilih produk asuransi bukanlah perkara mudah, apalagi jika dihadapkan pada pilihan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional. Meskipun keduanya sama-sama bertujuan memberikan perlindungan, ternyata prinsip dan cara kerjanya cukup berbeda. Yuk, kenali lebih jauh perbedaan asuransi syariah dan konvensional, agar kamu bisa memutuskan mana yang lebih cocok untukmu!
Perbedaan Fundamental: Prinsip dan Pengelolaan Dana
Membahasa dalam segi fundamental, perbedaan utama fundamental antara prinsip asuransi syariah dan konvensional sebenarnya terletak pada prinsip dasar dan cara pengelolaan dana. Mari kita bahas lebih dalam satu persatu.
Asuransi Syariah: Tolong-Menolong dan Kepemilikan Dana oleh Peserta
Manulife menyebutkan, Asuransi syariah sejatinya mengedepankan prinsip tolong-menolong (ta'awun) di mana peserta berkontribusi pada dana bersama (tabarru') yang digunakan untuk saling membantu apabila terjadi musibah. Prudential menyebutkan, jika dalam konsep ini, dana yang nantinya terkumpul tetap menjadi milik peserta, sementara pihak asuransi hanya bertindak sebagai pengelola dana. Disinilah transparansi sangat diutamakan, Insurance Site menegaskan bahwa pengelolaan dilakukan tanpa melibatkan unsur riba, gharar (ketidakpastian), maupun maysir (perjudian).
Asuransi Konvensional: Transfer Risiko dan Kepemilikan Dana oleh Perusahaan
Insurance site menyatakan bahwa asuransi konvensional memiliki sedikit perbedaan dengan asuransi syariah, asuransi konvensional bekerja dengan prinsip transfer risiko. Artinya, peserta membayar premi untuk mengalihkan risiko kepada perusahaan asuransi. Meskipun begitu, pengelolaan dana dalam asuransi konvensional tidak selalu bebas dari unsur riba Mega Syariah menyebutkan jika tak menutup kemungkinan dalam investasi mungkin saja dilakukan oleh instrumen yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Aspek Teknis: Akad, Surplus Underwriting, dan Dana Hangus
Selain prinsip dasar atau fundamental, terdapat juga perbedaan signifikan dalam aspek teknis antara asuransi syariah dan konvensional, yaitu dalam akad, surplus, underwriting, dan dana hangus.
Akad: Perjanjian dalam Asuransi Syariah
Mega Syariah menyebutkan jika dalam asuransi syariah, hubungan antara peserta dan perusahaan ditentukan melalui akad seperti akad tabarru' dan mudharabah musytarakah. Akad tabarru' merupakan kesepakatan hibah untuk saling membantu, sedangkan mudharabah musytarakah adalah bentuk kerja sama dalam pengelolaan dana investasi dengan pembagian hasil yang adil.
Surplus Underwriting: Keuntungan yang Dibagikan
Dalam hal surplus, Manulife menyebutkan kalau asuransi syariah juga memiliki konsep surplus underwriting, yaitu kelebihan dana dari kontribusi peserta setelah pembayaran klaim. Surplus ini dapat dibagikan kepada peserta, perusahaan, dan dana tabarru' sesuai kesepakatan. Sedangkan pada asuransi konvensional, keuntungan dari selisih premi dan klaim sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Meskipun begitu, hal itu menjadi kelebihan asuransi konvensional, keuntungan ini nantinya digunakan meningkatkan likuiditas dan memperkuat posisi keuangan, sehingga memungkinkan mereka untuk menawarkan produk asuransi lainnya dengan manfaat yang lebih variatif.
Dana Hangus: Apakah Premi Kembali?
Mega Syariah menegaskan keuntungan pada asuransi syariah, sekalipun dana kontribusi peserta tidak di klaim selama masa perlindungan, dana tersebut tidak akan hangus. Dana tersebut tetap menjadi milik peserta atau dialokasikan kembali sesuai dengan perjanjian polis. Sebaliknya, pada asuransi konvensional, premi yang telah dibayarkan umumnya tidak akan dikembalikan kecuali pada produk tertentu yang menawarkan pengembalian premi.
Kesimpulan + CTA
Baik asuransi syariah maupun konvensional memiliki karakteristik yang unik. Jika kamu mengutamakan prinsip syariah dan transparansi dalam pengelolaan dana, maka asuransi syariah adalah pilihan tepat. Namun, jika kamu lebih memilih fleksibilitas dan tidak keberatan dengan prinsip non-syariah, asuransi konvensional juga bisa dipertimbangkan. Pastikan kamu memilih asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan serta nilai-nilai hidup yang kamu pegang.
Kalau kamu masih bingung dan ingin konsultasi lebih lanjut mengenai cara mengubah perasuransian dan ingin merubah mindset finansial kamu, hubungi saya di [email protected] Juga, pastikan untuk membaca lebih lanjut tentang Money Mindset untuk mendapatkan berbagai edukasi finansial yang bisa membantu kamu menghadapi tantangan ekonomi dengan cara yang lebih bijak.