asuransi

Pengeluaranmu Lebih Besar Daripada Proteksimu

October 29, 20255 min read

Dalam buku The Psychology of Money karya Morgan Housel, ada satu kalimat yang sederhana tapi dalam maknanya: “Wealth is what you don’t see.” yang berarti; kekayaan sejati bukan tentang apa yang kamu beli, tapi tentang apa yang kamu simpan dan lindungi.

Kalimat itu relevan banget kalau kita bicara soal asuransi. Karena jujur aja, banyak orang merasa “asuransi itu mahal”, tapi lupa membandingkannya dengan pengeluaran lain yang sering kali lebih besar, bahkan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif.

Padahal, seperti yang dikatakan Allianz Indonesia dalam laman resminya, asuransi adalah bentuk perlindungan finansial yang melindungi kamu dan keluarga dari risiko besar yang bisa datang tiba-tiba.

Jadi, sebelum bilang “premi asuransi mahal,” yuk kita lihat lagi, apakah benar mahal, atau cuma belum dibandingkan dengan benar?

Persepsi Asuransi Itu Mahal

Banyak orang menunda punya asuransi dengan alasan klasik: mahal, Tapi, mahal dibanding apa dulu?

Menurut artikel Prudential Indonesia, premi asuransi sebenarnya sangat fleksibel. Premi bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial dan kebutuhan proteksi masing-masing orang. Artinya, mahal atau murahnya asuransi itu relatif tergantung cara pandang dan prioritas kita.

Dilansir dari Liputan6, persepsi “mahal” sering muncul karena orang tidak melihat manfaat jangka panjang dari asuransi. Mereka hanya melihat nominal premi tiap bulan tanpa menghitung potensi kerugian yang bisa terjadi kalau tidak punya perlindungan sama sekali.

Premi Rp500 ribu/bulan terasa berat

Bayangkan seseorang berkata, “Premi Rp500 ribu per bulan itu berat banget buatku.”

Sekilas, memang terdengar banyak. Tapi coba pikirkan: Rp500 ribu itu adalah harga satu makan malam di restoran menengah untuk dua orang, atau satu kali healing ke kafe estetik tiap akhir pekan.

Padahal, premi Rp500 ribu bisa memberikan perlindungan finansial hingga ratusan juta rupiah jika suatu saat kamu jatuh sakit, kecelakaan, atau mengalami kehilangan pendapatan.

Menurut laman AXA Mandiri, premi sebesar itu sudah bisa memberikan manfaat asuransi kesehatan dasar, termasuk rawat inap dan manfaat santunan harian rumah sakit. Artinya, bukan jumlahnya yang besar tapi value yang sering kali belum terlihat.

Bandingkan dengan Pengeluaran Harian

Sebelum menganggap premi asuransi mahal, mari bandingkan dulu dengan pengeluaran kecil yang sering kita lakukan tanpa pikir panjang.

Rokok, kopi, langganan aplikasi bisa lebih dari itu

Nggak perlu jauh-jauh, tapi lihat kehidupan sehari-hari yang terkadang mengeluarkan lebih dari yang dikira. Coba hitung cepat:

  • Rokok satu bungkus per hari: Rp35.000 × 30 hari = Rp1.050.000 per bulan.

  • Kopi grab & go setiap pagi: Rp25.000 × 20 hari kerja = Rp500.000 per bulan.

  • Langganan aplikasi streaming & musik: Netflix + Spotify + Disney+ = ±Rp300.000 per bulan.

Totalnya? Sudah Rp1,8 juta dan itu hanya untuk gaya hidup harian.

Dilansir dari Prudential Indonesia, banyak orang tidak sadar bahwa pengeluaran kecil yang sifatnya konsumtif bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya proteksi. Padahal, kalau sebagian dari dana itu dialihkan ke premi, kamu bisa punya perlindungan yang nilainya berlipat ganda.

Bedanya, asuransi kasih proteksi

Perbedaan utamanya jelas; kalau okok, kopi, dan hiburan memberi pleasure jangka pendek. Berbanding terbalik, kalau asuransi memberi ketenangan dan keamanan finansial jangka panjang.

Kalau kamu berhenti langganan Netflix sebulan, mungkin hanya kehilangan hiburan. Tapi kalau kamu kehilangan asuransi ketika butuh biaya rumah sakit, kamu bisa kehilangan tabungan bahkan aset penting.

Menurut Allianz Indonesia, asuransi bukan pengeluaran, tapi mekanisme proteksi risiko sama seperti sabuk pengaman di mobil. Kamu tidak mengeluh sabuk pengaman itu “mahal,” kan? Tapi kamu tahu itu menyelamatkan hidupmu ketika risiko datang.

Mindset Baru tentang Premi

Di sinilah pentingnya money mindset yang sehat. Asuransi bukan tentang “mengeluarkan uang,” tapi tentang melindungi uang yang sudah kamu hasilkan.

Kalau kamu bekerja keras untuk menabung, sayang kalau semua itu bisa hilang hanya karena satu kejadian tak terduga.

Lihat sebagai investasi ketenangan

Asuransi sebaiknya dilihat bukan sebagai beban, tapi investasi ketenangan. Seperti yang dijelaskan dalam artikel Allianz, premi yang kamu bayar hari ini adalah bentuk antisipasi untuk melindungi masa depan kamu dan keluarga. Dengan membayar premi, kamu sedang membeli peace of mind.

Sama seperti kamu membayar biaya keamanan di apartemen atau asuransi kendaraan, premi kesehatan dan jiwa adalah “biaya ketenangan” agar hidup tidak penuh kekhawatiran.

Bayangkan kamu punya perlindungan kesehatan yang siap menanggung biaya rumah sakit hingga ratusan juta rupiah. Tidur pun jadi lebih nyenyak, karena kamu tahu: apapun yang terjadi, kamu punya pegangan.

Hitung cost of risk tanpa proteksi

Sekarang bayangkan sisi sebaliknya: Tanpa asuransi, semua biaya risiko kamu tanggung sendiri. Contoh:

Menurut PFI Mega Life, biaya rawat inap di rumah sakit swasta untuk penyakit jantung bisa mencapai Rp80 juta-Rp150 juta per kasus. Jika kamu tidak punya proteksi, kamu harus mengeluarkan uang sebesar itu dari tabungan pribadi.

Sedangkan dengan premi Rp500 ribu per bulan, kamu hanya mengeluarkan Rp6 juta per tahun dan itu bisa menutup risiko finansial hingga ratusan juta rupiah. Jadi sebenarnya, yang mahal bukan premi asuransi, tapi biaya hidup tanpa proteksi.

Hal ini sejalan dengan artikel Liputan6 yang menegaskan bahwa premi harus dilihat dari nilai manfaat dan jaminan perlindungan yang diberikan, bukan hanya dari nominalnya.

Pilih premi sesuai kemampuan

Tidak semua orang harus punya premi jutaan rupiah. Kuncinya adalah menyesuaikan dengan kemampuan finansial dan kebutuhan pribadi.

Dilansir dari AXA Mandiri, perusahaan asuransi memiliki berbagai pilihan paket dengan besaran premi yang fleksibel. Mulai dari perlindungan dasar dengan premi rendah, hingga paket komprehensif untuk proteksi menyeluruh.

Jika kamu masih di awal karier, bisa mulai dari premi kecil, lalu tingkatkan seiring naiknya penghasilan. Yang penting bukan nominalnya, tapi konsistensi dan kesadaran untuk melindungi diri.

Agen asuransi juga berperan penting di sini. Seorang agen Allianz misalnya, bisa membantu kamu menghitung kebutuhan premi ideal, menyesuaikan dengan kondisi finansial, serta memberikan simulasi manfaat yang bisa kamu dapatkan. Jadi kamu tidak perlu menebak-nebak sendiri, karena semua bisa disesuaikan secara realistis.

Mahal Itu Relatif, Risiko Itu Pasti

pengeluaranmu lebih mahal daripada proteksimu

Banyak hal dalam hidup bisa ditunda tapi risiko tidak. Kita tidak tahu kapan sakit datang, kapan kehilangan pekerjaan, atau kapan tanggungan keluarga membutuhkan biaya besar.

Premi asuransi mungkin terasa “mahal” di awal, tapi kalau dibandingkan dengan potensi kerugian tanpa proteksi, nilainya justru kecil sekali. Seperti kata pepatah keuangan: “Lebih baik bayar sedikit untuk melindungi banyak, daripada bayar banyak karena tidak terlindungi sama sekali.”

Jadi, sebelum menyebut asuransi mahal, coba lihat lagi ke money mindset kamu:

  • Sudahkah pengeluaranmu mencerminkan prioritas?

  • Sudahkah kamu melindungi hasil kerja kerasmu?

Karena sejatinya, asuransi bukan biaya, tapi strategi. Strategi agar kamu tetap punya kendali, bahkan di tengah ketidakpastian hidup.

Ingin tahu lebih dalam soal perencanaan finansial dan proteksi diri? Baca artikel menarik lainnya di Money Mindset dan temukan inspirasi untuk hidup lebih terlindungi.

Dan jika kamu tertarik untuk berkonsultasi langsung dengan ahlinya secara GRATIS, klik gambar di bawah ini!

konsultasi asuransi gratis


A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

Yodhi, CFP

A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

LinkedIn logo icon
Instagram logo icon
Back to Blog

Konsultasi Sekarang!

segera raih kemakmuran finansial yang holistik

Mari Terhubung

All Right Reserved | 2024