5 Cara Menjaga Mental Finansial di Akhir Tahun

5 Cara Menjaga Mental Finansial di Akhir Tahun

November 13, 20253 min read

Dalam buku “The Art of Thinking Clearly” karya Rolf Dobelli, dijelaskan bahwa manusia sering terjebak dalam “comparison trap”, kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain tanpa batas. Fenomena ini paling terasa menjelang akhir tahun, ketika media sosial dipenuhi pencapaian karier, liburan mewah, atau hadiah mahal yang memicu tekanan sosial.

Di sisi lain, banyak orang justru berjuang untuk menutup tahun dengan keuangan yang pas-pasan, menghadapi tagihan, cicilan, hingga kebutuhan keluarga. Maka dari itu, menjaga mental finansial menjadi sama pentingnya dengan menjaga kondisi dompet.

Akhir tahun bukan saat untuk merasa gagal, tapi momentum refleksi agar lebih sadar, bijak, dan siap menghadapi tahun baru dengan fondasi finansial yang lebih sehat.

1. Stop Bandingin Progress

cara mengatur stress finansial akhir tahun

Dilansir dari DBS Indonesia, salah satu penyebab utama financial anxiety adalah kebiasaan membandingkan kondisi keuangan diri dengan orang lain. Padahal, setiap orang memiliki latar belakang, tanggungan, dan fase hidup yang berbeda.

Solusinya adalah mengubah fokus dari “siapa yang lebih sukses” menjadi “apa yang sudah saya capai”. Tuliskan progres sederhana, seperti berhasil menabung meski kecil, melunasi utang, atau konsisten membayar premi asuransi.

Sebagaimana dijelaskan di Allianz.co.id, langkah-langkah kecil seperti disiplin menyisihkan dana perlindungan dapat memberikan ketenangan batin. Asuransi menjadi bagian penting dari self-care finansial karena ketika risiko datang, kita tidak perlu panik atau menambah stres keuangan.

2. Nikmati Hasil Kerja

Menjaga kesehatan mental finansial juga berarti memberi penghargaan pada diri sendiri. Menurut Bank Muamalat, menabung efektif bukan berarti menahan diri dari semua bentuk kesenangan. Justru, penting untuk mengalokasikan sebagian kecil dana untuk self-reward agar motivasi tetap hidup.

Namun, lakukan dengan batas wajar; misalnya, mengatur dana fun spending maksimal 10–15% dari total gaji. Nikmati liburan sederhana, makan malam dengan keluarga, atau beristirahat dari pekerjaan berat. Semua itu bagian dari menjaga mental wealth, bukan sekadar financial wealth.

3. Catat Gratitude Finansial

Dalam psikologi positif, konsep gratitude journaling terbukti efektif menurunkan stres dan meningkatkan kebahagiaan. Hal ini juga bisa diterapkan pada keuangan.

Dilansir dari Jago.com, kebiasaan mencatat pengeluaran dan pencapaian finansial membantu seseorang merasa lebih terkontrol, bukan dikendalikan oleh uang.

Bikin Catatan A: Arus Kas Pribadi

Catat semua pemasukan dan pengeluaran harian, lalu kategorikan. Dengan begitu, kamu tahu ke mana uang pergi. Aplikasi keuangan atau spreadsheet sederhana bisa membantu memvisualisasikan kondisi finansial secara realistis.

Bikin Catatan B: Pencapaian Finansial

Tuliskan hal-hal yang sudah kamu capai tahun ini, sekecil apa pun. Misalnya:

  • Berhasil melunasi satu cicilan,

  • Memulai investasi pertama,

  • Membeli asuransi jiwa untuk perlindungan keluarga.

Menurut Allianz Indonesia, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan adalah bentuk “gratitude konkret” kepada diri dan keluarga adalah tanda bahwa kamu memikirkan masa depan dan menolak hidup dalam kekhawatiran.

4. Jaga Batas Pengeluaran

Tekanan sosial di akhir tahun sering memuncak karena keinginan mengikuti gaya hidup orang lain.

Dilansir dari Prudential Indonesia, salah satu sumber stres terbesar berasal dari pengeluaran impulsif menjelang akhir tahun, mulai dari diskon belanja, liburan, hingga pesta perayaan. Cara menanganinya adalah dengan menetapkan batas pengeluaran emosional. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ini kebutuhan atau keinginan sementara?”

Gunakan sistem amplop digital atau budgeting app untuk memastikan uang digunakan sesuai prioritas. Pastikan dana darurat dan premi asuransi tetap dibayar lebih dulu sebelum pengeluaran lainnya.

Sebagai tambahan, Allianz menawarkan berbagai produk asuransi kesehatan dan jiwa yang bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial. Dengan perlindungan ini, kamu bisa menjalani akhir tahun dengan lebih tenang tanpa rasa cemas akan risiko mendadak seperti sakit atau kehilangan penghasilan.

Tenangkan Diri, Atur Uang, dan Rayakan Progresmu

Menjaga mental finansial di akhir tahun bukan soal menahan pengeluaran semata, tapi tentang menemukan keseimbangan antara kerja keras, apresiasi diri, dan perlindungan masa depan.

Stop membandingkan hidup dengan orang lain, nikmati hasil kerja, syukuri setiap langkah kecil, dan lindungi kestabilan finansialmu dengan asuransi yang tepat. Seperti dijelaskan di Allianz.co.id, kesehatan finansial dan mental berjalan beriringan karena ketenangan batin sejati datang saat kita siap menghadapi segala kemungkinan tanpa panik.

Ingin tahu lebih dalam soal perencanaan finansial dan proteksi diri? Baca artikel menarik lainnya di Money Mindset dan temukan inspirasi untuk hidup lebih terlindungi.

Dan jika kamu tertarik untuk membawa dirimu lebih cerdas secara finansial klik gambar di bawah ini dan dapatkan kesempatan konsultasi gratis!

dapatkan akses konsultasi keuangan gratis bersama ahli




A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

Yodhi, CFP

A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

LinkedIn logo icon
Instagram logo icon
Back to Blog

Konsultasi Sekarang!

segera raih kemakmuran finansial yang holistik

Mari Terhubung

All Right Reserved | 2024