riset mindset, apakah kamu benar-benar kaya?

Riset Mindset, Apakah Kamu Betul-betul Kaya?

November 28, 20255 min read

Dalam buku The Psychology of Money, Morgan Housel menuliskan bahwa “Wealth is what you don’t see.” Kekayaan sejati tidak selalu hadir dalam bentuk yang mencolok. Ia tidak mengumumkan diri melalui tas mewah, liburan impulsif, atau unggahan estetik di media sosial. Justru, kekayaan sejati muncul dari hal-hal yang tidak terlihat: pilihan hidup yang bijak, proteksi yang memadai, tabungan konsisten, serta strategi jangka panjang yang tenang.

Pemikiran ini sejalan dengan artikel “Reset Reset Mindset” dari RS Advent Bandung yang menekankan bahwa perubahan cara pandang adalah kunci perubahan hidup. Dalam konteks finansial, perubahan itu berarti beralih dari keinginan untuk tampak kaya menjadi prioritas untuk benar-benar sehat secara finansial.

Fenomena “Tampak Kaya” di Era Media Sosial

Media sosial telah mendorong banyak orang untuk membangun citra tertentu. Hidup kita seolah berubah menjadi portofolio visual, tempat kita menunjukkan pencapaian, bukan kondisi nyata. Di balik itu, tekanan sosial sering membuat individu mendorong dirinya sendiri pada kebiasaan konsumtif yang tidak sepadan dengan kemampuan finansialnya.

Dilansir dari Medan Bisnis Daily, banyak masyarakat mengalami kondisi “dompet menjerit, gaya hidup melejit”. Artinya, pengeluaran meningkat jauh lebih tinggi dibanding pendapatan, hanya untuk mempertahankan citra tertentu.

Gaya hidup sebagai personal branding:

  • Media sosial membangun standar visual yang harus dipenuhi.

  • Banyak orang menjadikan konsumsi sebagai simbol identitas.

  • Barang, tempat, dan aktivitas menjadi bagian dari citra, bukan kebutuhan.

Tekanan sosial yang membuat konsumtif:

  • FOMO (fear of missing out) memicu keputusan spontan.

  • Perbandingan sosial membuat pengeluaran membengkak.

  • Merasa harus “setara” dengan lingkungan, meski finansial tidak siap.

Menurut Glints, banyak anak muda tidak menyadari bahwa inflasi gaya hidup adalah penyebab utama stres finansial, bukan besarnya pendapatan.

Bedanya Tampak Kaya dan Finansial Sehat

Reset Mindset, Cek Lagi Apakah Kamu Betul-betul Kaya?

Tampak kaya bersifat visual dan dapat diatur. Finansial sehat bersifat internal dan memerlukan waktu untuk dibangun. Ini dua konsep yang berbeda sama sekali.

Orang yang tampak kaya mungkin menghabiskan banyak uang untuk konsumsi, tetapi tidak memiliki cadangan dana atau proteksi terhadap risiko. Sebaliknya, seseorang yang finansialnya sehat mungkin hidup sederhana, namun memiliki pondasi kuat yang membuatnya siap menghadapi badai apa pun.

Menurut Ruang Menyala, kesehatan finansial dapat dilihat dari kemampuan menjaga stabilitas keuangan, memenuhi kebutuhan pokok, memiliki tabungan aman, serta perencanaan jangka panjang yang jelas.

Tampak kaya vs finansial sehat:

  • Tampak kaya: konsumsi, visual, barang, gaya hidup.

  • Finansial sehat: dana darurat, tabungan, proteksi, investasi.

  • Tampak kaya: fokus jangka pendek.

  • Finansial sehat: fokus jangka panjang.

  • Tampak kaya: rentan ketika risiko datang.

  • Finansial sehat: siap menghadapi keadaan mendadak.

Menurut Allianz, fondasi finansial tidak bisa disebut kuat jika seseorang belum memiliki proteksi risiko dasar, meskipun penghasilannya besar.

Ciri-Ciri Finansial Sehat yang Bisa Kamu Ukur

Memahami apakah seseorang benar-benar sehat secara finansial dapat dilihat dari indikator yang jelas. Indikator ini tidak subjektif, tetapi ukurannya konkret dan realistis.

Dana Darurat Minimal 6 Bulan Pengeluaran

Dana darurat adalah fondasi yang membuat hidup lebih aman. Seseorang tidak bisa bilang finansialnya sehat jika ia tidak memiliki cadangan uang untuk keadaan mendesak. Ruang Menyala menekankan pentingnya memiliki minimal tiga sampai enam bulan pengeluaran, tetapi standar modern lebih aman pada enam bulan ke atas.

Checklist dana darurat:

  • Apakah kamu punya tabungan khusus dana darurat?

  • Apakah jumlahnya minimal sama dengan enam bulan pengeluaran?

  • Apakah dana ini tidak dipakai untuk pengeluaran harian?

Cicilan Tidak Lebih dari 30% Penghasilan

Menurut Glints, rasio utang ideal berada di bawah 30% dari penghasilan bulanan. Jika melebihi batas ini, seseorang akan kesulitan menabung dan membangun aset.

Checklist rasio utang:

  • Total cicilan bulanan tidak lebih dari 30% gaji.

  • Tidak ada paylater yang menumpuk.

  • Tidak menambah utang baru untuk menutup utang lama.

Punya Proteksi Dasar: Kesehatan & Jiwa

Proteksi adalah bagian penting dari stabilitas finansial. Allianz menyatakan bahwa tanpa asuransi kesehatan dan jiwa, seseorang sangat rentan terhadap kejadian yang memicu kerugian besar.

Proteksi dasar yang ideal:

  • Asuransi kesehatan komprehensif seperti Allianz SmartHealth.

  • Asuransi jiwa bagi pencari nafkah seperti Allianz SmartLife.

  • Perlindungan penyakit kritis agar risiko besar tidak memakan seluruh tabungan.

Langkah Praktis untuk Mulai Reset Finansial

Setiap perubahan finansial selalu dimulai dari kesadaran. Kesadaran itu muncul ketika kita melihat data nyata tentang kondisi kita sendiri.

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan audit pengeluaran selama tiga bulan terakhir. Menurut RS Advent Bandung, audit adalah metode refleksi yang dapat membuka mata tentang pola hidup. Melalui audit, seseorang bisa mengetahui mana pengeluaran yang wajar, mana yang impulsif, dan mana yang sebenarnya tidak diperlukan.

Audit pengeluaran:

  • Cek mutasi rekening 3 bulan terakhir.

  • Catat kategori pengeluaran: wajib, sosial, gaya hidup, impulsif.

  • Evaluasi apakah pengeluaran sesuai prioritas.

Langkah berikutnya adalah menghitung kekayaan bersih atau net worth. Ini adalah cara paling objektif untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar bertumbuh atau hanya terlihat saja.

Menghitung kekayaan bersih:

  • Daftar seluruh aset: tabungan, investasi, properti, dll.

  • Daftar seluruh utang: cicilan motor, kartu kredit, KTA, paylater.

  • Kurangi aset dengan utang untuk mengetahui net worth.

Tahap terakhir adalah menetapkan tujuan jangka panjang yang realistis. Menurut Allianz, tujuan besar seperti dana pensiun, pendidikan anak, atau pembelian rumah perlu dilengkapi dengan perlindungan risiko. Perencanaan semacam ini biasanya lebih terstruktur jika didampingi agen asuransi berlisensi.

Kekayaan Sejati Tidak Berisik, Tapi Stabil

Kekayaan sejati tidak selalu berisik. Ia tidak memaksa dirinya untuk terlihat. Ia hadir dalam bentuk ketenangan batin, kemampuan menghadapi risiko, dan keyakinan bahwa masa depan sedang dibangun dengan baik. Melakukan reset mindset berarti menempatkan stabilitas di atas gengsi, tujuan jangka panjang di atas pembuktian diri, dan kesehatan finansial di atas penampilan.

Untuk menambah wawasan dan memperdalam pemahaman tentang finansial sehat, proteksi, serta perencanaan jangka panjang, kamu bisa membaca artikel lainnya di Money Mindset, agar perjalanan finansialmu semakin kuat, terarah, dan penuh keyakinan.

Ingin tahu lebih dalam soal perencanaan finansial dan proteksi diri? Baca artikel menarik lainnya di Money Mindset dan temukan inspirasi untuk hidup lebih terlindungi.

Dan jika kamu tertarik untuk berkonsultasi langsung dengan ahlinya secara GRATIS, klik gambar di bawah ini!

konsultasikan keuanganmu secara gratis


A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

Yodhi, CFP

A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

LinkedIn logo icon
Instagram logo icon
Back to Blog

Konsultasi Sekarang!

segera raih kemakmuran finansial yang holistik

Mari Terhubung

All Right Reserved | 2024