cara sendwich generation dapetin side hustle

Pejuang Sandwich Generation? Ini Cara Tambah Income Selain Gaji!

November 12, 20253 min read

Dalam buku “The Psychology of Money” karya Morgan Housel, dijelaskan bahwa uang bukan hanya tentang angka, tetapi tentang perilaku dan makna di baliknya. Kalimat ini terasa relevan bagi mereka yang dikenal sebagai Sandwich Generation atau generasi yang “terjepit” antara tanggung jawab membiayai orang tua dan anak-anak sekaligus.

Kondisi ini bukan hanya soal finansial, tetapi juga soal mindset bertahan di tengah tekanan ekonomi dan sosial. Generasi ini harus menyeimbangkan kebutuhan keluarga, menabung untuk masa depan, serta tetap menjaga kesehatan mental. Karenanya, mencari cara menambah income di luar gaji utama menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar pilihan.

Realitas Sandwich Generation

Realitas 1: Terjepit di Tengah Dua Kewajiban

Dilansir dari RRI.co.id, istilah sandwich generation menggambarkan kondisi seseorang yang harus menopang kehidupan dua generasi sekaligus — orang tua di atasnya dan anak di bawahnya. Hal ini sering kali membuat keuangan pribadi menjadi tidak stabil karena seluruh pendapatan habis untuk memenuhi tanggungan keluarga.

Berdasarkan data Indonesia Financial Literacy Survey, banyak dari kelompok usia produktif (25–40 tahun) di Indonesia belum memiliki perencanaan keuangan matang. Mereka lebih banyak berfokus pada pengeluaran harian ketimbang investasi atau dana darurat. Akibatnya, muncul stres finansial yang berkepanjangan dan ketidakmampuan menyiapkan masa pensiun dengan layak.

Realitas 2: Siklus yang Bisa Diputus

Menariknya, kondisi ini sebenarnya bukan takdir. Dalam artikel Treasury.id, dijelaskan bahwa “rantai sandwich generation dapat diputus melalui perencanaan keuangan yang disiplin dan peningkatan literasi finansial.”

Kuncinya terletak pada kesadaran untuk memutus siklus ketergantungan ekonomi antar generasi, dimulai dari pengelolaan keuangan pribadi yang lebih sehat, memiliki asuransi, dan mencari tambahan penghasilan produktif.

Langkah-Langkah untuk Tambah Income dan Kelola Beban Finansial

langkah-langkah sendwich generation

Langkah 1: Catat Arus Kas Secara Rinci

Menurut Jenius, langkah pertama bagi sandwich generation adalah melacak ke mana uang pergi. Dengan mencatat pengeluaran rutin dan membandingkannya dengan pendapatan, seseorang bisa melihat peluang penghematan dan pos mana yang bisa dialihkan untuk investasi atau tabungan. Gunakan metode 50/30/20 rule:

  • 50% untuk kebutuhan pokok,

  • 30% untuk gaya hidup,

  • 20% untuk tabungan dan investasi.

Selain itu, penting untuk memiliki asuransi jiwa dan kesehatan. Seperti dijelaskan di Allianz.co.id, asuransi jiwa membantu menjaga stabilitas finansial keluarga jika pencari nafkah utama mengalami risiko seperti sakit berat atau meninggal dunia. Dengan perlindungan ini, keluarga tidak harus menanggung beban finansial mendadak yang bisa memperparah kondisi sandwich generation.

Langkah 2: Mulai Side Hustle

Memiliki pekerjaan sampingan atau side hustle menjadi cara paling efektif menambah income tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama. Berdasarkan laporan Great Eastern Life Indonesia, generasi sandwich sebaiknya mulai melihat potensi keahlian pribadi yang bisa dikomersialkan, seperti:

  • Freelance desain, menulis, atau editing.

  • Jualan online produk digital atau fisik.

  • Investasi di reksa dana atau saham jangka panjang.

Namun, penting untuk tidak mengandalkan satu sumber penghasilan saja. Buat portofolio keuangan berlapis agar tetap aman saat terjadi krisis, seperti pandemi atau PHK.

Langkah 3: Bangun Relasi dan Mindset Tumbuh

Menurut Jenius, salah satu kunci mengelola tekanan finansial adalah membangun komunitas positif, baik itu keluarga, teman, atau mentor finansial. Relasi yang sehat membantu berbagi pengetahuan, peluang kerja sampingan, bahkan membuka akses ke investasi bersama.

Selain relasi, ubah cara berpikir terhadap uang. Fokus bukan hanya pada “bagaimana mencari lebih banyak”, tapi juga pada “bagaimana membuat uang bekerja untuk kita”. Di sinilah peran asuransi dan investasi menjadi penting — karena keduanya merupakan bentuk pendapatan pasif jangka panjang yang melindungi dan menumbuhkan aset kita.

Dari Bertahan Menjadi Tangguh Finansial

Menjadi bagian dari sandwich generation memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tak bisa diatasi. Dengan strategi finansial yang matang — mencatat arus kas, memulai side hustle, membangun relasi, dan memperkuat perlindungan lewat asuransi Allianz setiap individu bisa memutus rantai beban finansial lintas generasi.

Seperti yang dijelaskan dalam Treasury.id, kemandirian finansial bukan hanya tentang uang, tapi tentang membangun masa depan yang lebih tenang dan terencana.

Ingin tahu lebih dalam soal perencanaan finansial dan proteksi diri? Baca artikel menarik lainnya di Money Mindset dan temukan inspirasi untuk hidup lebih terlindungi.

Dan jika kamu tertarik untuk berkonsultasi langsung dengan ahlinya secara GRATIS, klik gambar di bawah ini!

konsultasi keuangan secara ahli


A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

Yodhi, CFP

A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

LinkedIn logo icon
Instagram logo icon
Back to Blog

Konsultasi Sekarang!

segera raih kemakmuran finansial yang holistik

Mari Terhubung

All Right Reserved | 2024