
Pilih Asuransi Jangan Asal Murah! Ini Cara Cerdas Biar Nggak Nyesel di Masa Depan
Pernah nggak sih, kamu beli sesuatu cuma karena diskon, tapi akhirnya nggak kepake? Nah, banyak orang juga kayak gitu waktu beli asuransi. Lihat premi murah, langsung ambil, padahal nggak ngerti isinya. Dan pas butuh-butuhnya... klaim ditolak, manfaatnya nggak nyambung, malah rugi sendiri.
Padahal, asuransi itu bukan produk impulsif. Kalau salah pilih, bisa bikin kamu zonk di saat paling krusial dalam hidup. Nah, biar nggak jadi korban iklan atau rayuan agen, kamu perlu pakai cara yang namanya reverse planning—plus mindset penting bahwa murah bukan berarti cocok.
Apa Itu Reverse Planning? Bukan Backward, Tapi Smartward!
Maksudnya apa nih? Reverse planning itu prinsipnya simpel: jangan mulai dari produknya, tapi dari tujuan kamu dulu. Apa sih hal paling kamu takutkan terjadi dalam hidup?
Takut bangkrut gara-gara biaya rumah sakit?
Pengen anak tetap sekolah walau kamu kenapa-kenapa?
Ingin hidup tetap tenang meski sakit datang tiba-tiba?
Kalau udah tau "ketakutan terbesarmu” baru deh cari asuransi yang bisa jadi solusi. Jadi bukan karena teman beli unit-link terus kamu ikut-ikutan, atau karena premi Rp100 ribu doang langsung klik beli. Menurut Nadia Fitria, seorang konsultan asuransi independen dan Certified Financial Planner:
"Reverse planning bikin kamu sadar, asuransi itu soal mengamankan hidup kamu—bukan sekadar punya polis doang. Mulailah dari tujuan, bukan dari brosur." Kontan
Jangan Terkecoh Harga Murah — Fokus ke Manfaatnya!
Jebakan paling umum saat beli asuransi: premi murah = langsung beli. Padahal, asuransi murah biasanya punya banyak “bintang kecil”—alias syarat dan ketentuan yang nyusahin.
Riset dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tahun 2022 menunjukkan bahwa tingkat keluhan tertinggi terkait asuransi datang dari masalah klaim, terutama karena ketidaksesuaian antara manfaat polis dan ekspektasi nasabah. OJK
Rama Setiawan, Direktur Produk di salah satu insurtech Indonesia bilang:
“Asuransi itu bukan sekadar premi murah, tapi soal perlindungan jangka panjang. Fokusnya harus ke manfaat yang paling nyambung sama kebutuhan hidup kamu.” Bisnis
Gabungkan Reverse Planning + Value Mindset = Win!
Oke, terus gimana dong caranya milih asuransi yang pas banget buat kamu?
Tanya ke Diri Sendiri: “Apa yang Paling Aku Takutin?”
Bisa soal kesehatan, keuangan keluarga, atau tanggungan. Fokus ke 1–2 hal penting dulu, jangan semuanya mau ditanggung langsung.
Tentukan Budget Maksimal (Bukan Minimal!)
Jangan cuma cari yang paling murah. Lebih baik cari yang paling maksimal manfaatnya sesuai budget yang kamu siapin.
Jangan Malas Baca Manfaat Polisnya
Serius, baca isi manfaatnya satu-satu. Jangan cuma percaya omongan agen. Kamu yang bayar, kamu juga yang harus paham apa yang kamu dapetin.
Konsultasikan ke Ahli yang Netral
Biar nggak makin bingung, kamu bisa ngobrol bareng konsultan keuangan yang ngerti cara kerja produk asuransi dan bisa bantu bikin rencana sesuai gaya hidup kamu. Nggak semua orang butuh asuransi yang sama, dan itulah kenapa konsultasi itu penting banget.
Kesimpulan: Asuransi Itu Bukan Buat Gaya, Tapi Buat Bertahan
Buat Gen Z dan milenial yang hidupnya serba cepat dan penuh ketidakpastian, asuransi itu bisa jadi pelindung terbaik. Tapi cuma kalau kamu milihnya pake strategi. Pakai reverse planning buat tahu kamu butuhnya apa. Lalu, jangan terjebak harga, tapi lihat manfaat dan relevansi. Karena dalam hidup, yang kamu perlukan bukan yang paling murah—tapi yang paling ngaruh saat kamu benar-benar butuh bantuan.
Misalnya, kamu butuh temen ngobrol yang bisa bantu kamu ngerencanain finansial kamu, bisa banget hubungi saya di [email protected] Juga, pastikan untuk membaca lebih lanjut tentang Money Mindset untuk mendapatkan berbagai edukasi finansial yang bisa membantu kamu menghadapi tantangan ekonomi dengan cara yang lebih bijak.