BPJS atau Asuransi Kesehatan

BPJS vs Asuransi Kesehatan Swasta: Perlukah Keduanya?

August 27, 20255 min read

Kesehatan adalah salah satu aspek terpenting dalam hidup manusia, bahkan filsuf Arthur Schopenhauer pernah mengatakan bahwa “Kesehatan bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti.” Dalam konteks modern, menjaga kesehatan bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga tentang kesiapan finansial menghadapi risiko penyakit atau kecelakaan.

Di Indonesia, dua instrumen perlindungan kesehatan yang paling populer adalah BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta. Kedua sistem ini memiliki fungsi yang sama, yaitu melindungi masyarakat dari biaya medis yang tinggi, tetapi mekanisme, manfaat, serta jangkauan pelayanannya berbeda. Menurut data BPJS Kesehatan tahun 2025 yang dikutip dari Kompas, jumlah peserta aktif mencapai lebih dari 280,23 juta orang di bulan Juli, yang berarti hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah terdaftar. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan premium, asuransi kesehatan swasta juga semakin diminati.

Apa Itu BPJS dan Bagaimana Cara Kerjanya?

BPJS Kesehatan adalah program jaminan sosial yang dikelola oleh pemerintah Indonesia. Sistem ini berbasis gotong royong, di mana peserta membayar iuran bulanan, dan dana yang terkumpul digunakan untuk membiayai layanan kesehatan peserta lain yang membutuhkan. Skema ini menjamin akses kesehatan dasar untuk semua kalangan masyarakat.

Kelebihan BPJS

1. Biaya Premi Sangat Terjangkau
Premi BPJS jauh lebih murah dibandingkan asuransi swasta. Per 2024, iuran kelas 3 hanya Rp35.000 per bulan, sementara kelas 1 Rp150.000 per bulan. Dengan harga ini, masyarakat bisa mendapatkan perlindungan kesehatan dasar tanpa khawatir terbebani biaya tinggi.

2. Cakupan Layanan Luas
BPJS menanggung hampir semua jenis perawatan, mulai dari rawat jalan, rawat inap, operasi, hingga obat-obatan tertentu. Bahkan, penyakit kronis seperti kanker, gagal ginjal, dan jantung juga ditanggung, asalkan sesuai prosedur rujukan berjenjang.

3. Bersifat Wajib dan Menjangkau Semua Lapisan Masyarakat
Karena diwajibkan oleh pemerintah, hampir seluruh penduduk Indonesia sudah menjadi peserta BPJS. Ini membantu mengurangi kesenjangan akses kesehatan antara kaya dan miskin.

4. Tidak Ada Diskriminasi Usia atau Riwayat Penyakit
Siapa pun, baik muda maupun tua, sehat maupun sakit, bisa mendaftar BPJS tanpa syarat kesehatan awal. Ini membuatnya lebih inklusif dibandingkan sebagian besar asuransi swasta.

Kekurangan BPJS

1. Antrian Panjang dan Birokrasi Rumit
Proses layanan BPJS kerap terkendala antrian panjang, terutama di rumah sakit rujukan. Banyak peserta mengeluhkan lamanya waktu tunggu karena harus melewati sistem berjenjang dari faskes tingkat 1 hingga rumah sakit besar.

2. Fasilitas Kesehatan Terbatas
Tidak semua rumah sakit bekerja sama dengan BPJS, sehingga pilihan fasilitas kesehatan menjadi terbatas. Peserta sering kali tidak bisa memilih rumah sakit atau dokter spesialis secara bebas.

3. Kelas Perawatan Tidak Fleksibel
Layanan BPJS terbagi menjadi kelas 1, 2, dan 3, dengan kualitas fasilitas berbeda. Peserta kelas 3 mungkin tidak mendapatkan kenyamanan yang sama dengan kelas 1, meskipun biaya iurannya jauh lebih rendah.

4. Tidak Menanggung Semua Obat dan Perawatan
Meski banyak penyakit ditanggung, ada beberapa jenis obat tertentu, perawatan gigi estetik, atau tindakan medis di luar prosedur resmi yang tidak dijamin.

Mengenal Asuransi Kesehatan Swasta

Asuransi kesehatan swasta dikelola oleh perusahaan asuransi komersial, seperti Allianz, Prudential, dan lainnya. Skema ini memberikan perlindungan kesehatan dengan premi lebih tinggi, tetapi dengan layanan yang lebih cepat, fleksibel, dan sesuai kebutuhan pribadi.

Kelebihan Asuransi Swasta

1. Akses Cepat dan Fleksibel ke Fasilitas Kesehatan
Peserta asuransi swasta biasanya bisa langsung ke rumah sakit rekanan tanpa perlu rujukan bertingkat. Hal ini membuat layanan lebih cepat, terutama saat darurat.

2. Pilihan Rumah Sakit dan Dokter Lebih Luas
Asuransi swasta biasanya memiliki jaringan rumah sakit premium, baik dalam negeri maupun luar negeri. Peserta dapat memilih rumah sakit sesuai preferensi, bahkan untuk tindakan medis di luar negeri.

3. Kenyamanan Lebih Tinggi
Kamar rawat inap bisa disesuaikan, mulai dari dua tempat tidur hingga kamar VIP. Peserta juga bisa memilih dokter spesialis tertentu sesuai kebutuhan.

4. Manfaat Tambahan yang Lebih Luas
Beberapa asuransi swasta menawarkan manfaat tambahan seperti santunan harian rawat inap, biaya melahirkan, check-up rutin, hingga perawatan alternatif.

Kekurangan Asuransi Swasta

1. Premi Lebih Mahal
Premi asuransi swasta bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per bulan, tergantung usia, riwayat kesehatan, dan jenis polis. Hal ini membuatnya tidak terjangkau bagi sebagian masyarakat menengah ke bawah.

2. Ada Syarat Kesehatan (Pre-Existing Condition)
Tidak semua orang bisa langsung diterima. Jika peserta memiliki riwayat penyakit tertentu, perusahaan bisa menolak atau menetapkan pengecualian manfaat.

3. Batas Klaim Tahunan
Berbeda dengan BPJS yang hampir tidak memiliki batas klaim, asuransi swasta biasanya menetapkan limit tahunan (misalnya Rp500 juta atau Rp1 miliar). Jika biaya melebihi limit, sisanya harus ditanggung sendiri.

4. Polis Bisa Berhenti Jika Tidak Mampu Bayar
Jika peserta berhenti membayar premi, perlindungan otomatis berakhir. Hal ini berbeda dengan BPJS yang lebih fleksibel, karena bisa diaktifkan kembali setelah tunggakan dilunasi.

Perlukah Menggunakan Keduanya? Atau Salah Satunya?

Jawabannya tergantung pada kondisi finansial dan kebutuhan kesehatan. Bagi masyarakat dengan penghasilan terbatas, BPJS sudah cukup untuk menjamin kesehatan dasar. Namun, bagi mereka yang ingin akses cepat, fleksibilitas rumah sakit, dan kenyamanan lebih tinggi, asuransi swasta adalah solusi.

Dilansir dari Chubb Indonesia, kombinasi keduanya justru menjadi strategi terbaik. BPJS bisa dijadikan dasar perlindungan universal, sementara asuransi swasta menjadi pelengkap untuk layanan premium.

Lindungi Kesehatanmu, Jangan Ragu Berinvestasi pada Perlindungan Ganda!

Pada akhirnya, kesehatan adalah investasi jangka panjang. Memiliki BPJS saja mungkin cukup untuk layanan dasar, tetapi untuk kenyamanan dan perlindungan ekstra, asuransi swasta adalah pilihan cerdas. Allianz, misalnya, menawarkan berbagai produk asuransi kesehatan swasta yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari rawat inap hingga perlindungan kesehatan global.

Dengan mengombinasikan BPJS dan asuransi swasta, kamu bisa memastikan bahwa tidak hanya akses kesehatan dasar yang terjamin, tetapi juga kenyamanan, kecepatan, dan fleksibilitas layanan kesehatanmu.

Baca lebih lanjut artikel seputar strategi finansial dan perlindungan diri lainnya di Money Mindset untuk mendapatkan wawasan lengkap sebelum mengambil keputusan. Dan jika kamu tertarik untuk konsultasi bersama agen asuransi bersertifikat yang siap membantumu dalam memilih produk asuransi yang tepat, klik gambar di bawah ini.

konsultasi asuransi gratis


A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

Yodhi, CFP

A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

LinkedIn logo icon
Instagram logo icon
Back to Blog

Konsultasi Sekarang!

segera raih kemakmuran finansial yang holistik

Mari Terhubung

All Right Reserved | 2024