5 kesalahan saat membeli asuransi

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membeli Asuransi

August 06, 20256 min read

Epictetus, filsuf Stoik, pernah berkata bahwa hidup bukan tentang apa yang terjadi pada kita, tapi bagaimana kita meresponsnya. Dalam dunia keuangan, salah satu bentuk respons terhadap risiko adalah dengan membeli asuransi. Tapi, sayangnya, tidak semua orang membeli asuransi dengan cara yang cerdas.

Banyak yang asal ikut-ikutan, tergoda promosi, atau tidak membaca dengan teliti. Padahal, salah beli polis bisa membuatmu justru tidak terlindungi saat dibutuhkan. Untuk itu, penting untuk tahu kesalahan apa saja yang sering terjadi, dan bagaimana kamu bisa menghindarinya.

Apa Itu Asuransi?

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, di mana pihak tertanggung membayar premi kepada perusahaan asuransi sebagai imbalan atas jaminan perlindungan terhadap risiko keuangan tertentu. Risiko tersebut bisa berupa kematian, sakit, kecelakaan, hingga kehilangan pendapatan akibat kondisi tak terduga.

Secara prinsip, asuransi bekerja dengan cara menghimpun dana dari banyak nasabah (dalam bentuk premi) untuk kemudian digunakan sebagai dana talangan bagi mereka yang mengalami musibah. Ini dikenal sebagai prinsip gotong royong finansial.

Asuransi bisa dibagi ke dalam beberapa jenis, seperti:

1. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa dirancang untuk memberikan perlindungan finansial kepada keluarga atau ahli waris apabila tertanggung meninggal dunia. Polis ini biasanya membayar sejumlah uang pertanggungan (uang santunan) yang telah disepakati sebelumnya kepada pihak yang ditunjuk (beneficiary).

Dana ini dapat digunakan oleh keluarga untuk menutup kebutuhan hidup sehari-hari, biaya pendidikan anak, pelunasan utang, hingga biaya pemakaman. Asuransi jiwa sangat penting, terutama bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, karena dapat menjaga stabilitas finansial keluarga yang ditinggalkan..

2. Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan membantu menanggung biaya perawatan medis yang timbul akibat sakit atau kecelakaan. Cakupan asuransi ini bisa meliputi biaya konsultasi dokter, rawat jalan, rawat inap, operasi, pembelian obat-obatan, hingga tindakan darurat.

Beberapa polis juga menyediakan manfaat tambahan seperti perawatan gigi, kacamata, atau persalinan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, beban biaya rumah sakit tidak akan sepenuhnya menjadi tanggungan pribadi, sehingga dapat membantu menjaga kondisi keuangan tetap stabil di saat sakit.

3. Asuransi Penyakit Kritis

Jenis asuransi ini memberikan perlindungan finansial jika tertanggung didiagnosis menderita penyakit kritis seperti kanker, stroke, gagal ginjal, serangan jantung, dan lain-lain.

Saat diagnosis dikonfirmasi oleh dokter, pihak asuransi akan membayarkan dana pertanggungan sekaligus (lump sum) tanpa menunggu proses pengobatan selesai. Dana tersebut bisa digunakan untuk biaya pengobatan alternatif, penyesuaian gaya hidup, atau bahkan sebagai pengganti penghasilan jika tertanggung tidak dapat lagi bekerja. Asuransi penyakit kritis penting untuk melindungi dari risiko biaya besar akibat penyakit berat yang bisa datang tiba-tiba.

4. Unit-link

Asuransi unit-link adalah produk gabungan antara asuransi jiwa dan investasi. Sebagian premi yang dibayarkan digunakan untuk proteksi jiwa, sementara sisanya diinvestasikan ke instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, atau reksadana.

Produk ini cocok bagi mereka yang ingin mendapatkan perlindungan sekaligus potensi imbal hasil jangka panjang. Namun, karena ada unsur investasi, nilai tunai unit-link bisa naik atau turun tergantung kinerja pasar. Oleh karena itu, penting untuk memahami profil risiko sebelum memilih jenis investasi dalam polis unit-link. Allianz, misalnya, menyediakan beragam produk perlindungan mulai dari asuransi jiwa hingga kesehatan yang dapat disesuaikan dengan tahap kehidupan dan profil keuangan kamu.

Sudah Paham Asuransi, Tapi Salah Membeli Layanan Asuransi?

1. Tidak Memahami Kebutuhan Sendiri

Membeli asuransi tanpa tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan adalah kesalahan paling mendasar. Setiap orang punya kebutuhan proteksi yang berbeda. Kalau kamu masih lajang, prioritasnya tentu beda dengan yang sudah berkeluarga. Begitu pula antara karyawan dan pekerja lepas.Dilansir dari Allianz, banyak orang akhirnya berhenti di tengah jalan karena merasa produknya tidak sesuai sejak awal.

Solusi: Konsultasikan kebutuhanmu dengan agen asuransi terpercaya. Allianz menyediakan layanan konsultasi gratis dan pilihan produk yang bisa disesuaikan dengan profil keuangan dan gaya hidup kamu.

2. Akibat Jika Salah Membeli Layanan Asuransi

Salah beli asuransi bukan hanya bikin kecewa, tapi juga bisa berdampak secara finansial. Misalnya: manfaat tidak sesuai ekspektasi, premi jadi beban keuangan, atau klaim justru ditolak.

Menurut OCBC Indonesia, salah memilih perusahaan atau produk asuransi bisa membuat kamu harus mengeluarkan uang tambahan atau bahkan kehilangan kesempatan untuk klaim.

Dampak Nyata jika Salah Pilih:

1. Premi hangus karena putus kontrak di tengah jalan.
2. Klaim ditolak karena salah memahami manfaat.
3. Harus bayar lebih untuk upgrade atau pindah polis.
4. Merasa rugi dan kehilangan kepercayaan terhadap asuransi.

Solusi: Allianz punya produk yang bisa dikustomisasi sesuai tahap hidup kamu, lengkap dengan ilustrasi manfaat, simulasi premi, dan agen yang akan bantu menjelaskan dari awal hingga akhir.

3. Terlalu Fokus pada Premi Murah

Siapa sih yang nggak tergoda harga murah? Tapi dalam asuransi, premi murah kadang berbanding lurus dengan manfaat yang sangat terbatas. Produk dengan premi rendah bisa jadi tidak mencakup risiko-risiko penting yang kamu perlukan. Dalam artikel Chubb, dijelaskan bahwa penting untuk melihat perlindungan jangka panjang, bukan hanya angka per bulan.

Solusi: Lihat detail manfaat, bukan hanya harganya. Allianz punya simulasi manfaat vs premi yang transparan agar kamu bisa melihat apakah perlindungannya sepadan.

4. Tidak Membaca dan Memahami Isi Polis

Isi polis asuransi memang bisa panjang dan membingungkan. Tapi di situlah semua ketentuan, batasan, dan pengecualian dituliskan. Banyak orang baru sadar isi polis saat klaim, dan ternyata tidak sesuai harapan. Menurut Chubb, salah satu kesalahan umum adalah membeli asuransi tanpa membaca detail, dan berakhir kecewa saat klaim ditolak.

Solusi: Jangan ragu minta agen menjelaskan isi polis secara menyeluruh. Agen Allianz dikenal edukatif dan transparan dalam menjelaskan manfaat hingga pengecualian.

5. Menunda Hingga Terlambat

"Masih muda, masih sehat, belum butuh." Ini adalah kalimat paling sering diucapkan sampai risiko benar-benar datang. Sayangnya, saat itu sudah terlambat. Premi jadi mahal, atau bahkan tidak bisa beli polis sama sekali.

Dalam Pro Cipta Daniswara, dijelaskan bahwa waktu terbaik membeli asuransi adalah saat kamu masih sehat — bukan saat kamu merasa membutuhkannya.

Solusi: Allianz menyediakan produk proteksi yang terjangkau untuk usia muda, baik asuransi kesehatan maupun jiwa, yang bisa dibeli sekarang juga.

6. Tidak Konsultasi dengan Agen Profesional

Membeli asuransi tanpa agen kadang membuatmu salah paham. Bisa jadi kamu salah input data, memilih produk yang terlalu mahal, atau justru tidak sesuai kebutuhan. Sebab, agen bukan hanya menjual polis, tapi juga mendampingi nasabah saat mengajukan klaim.

Solusi: Pilih agen bersertifikat yang bisa menjelaskan tanpa tekanan terutama yang memiliki kualifikasi tambahan sebagai Certified Financial Planner (CFP). Agen Allianz misalnya, siap bantu kamu dari awal proses hingga pencairan klaim.

Yuk, Mulai Proteksi Diri dengan Cara yang Tepat

Jangan tunggu sampai kejadian buruk datang baru sadar pentingnya asuransi. Proteksi yang kamu beli hari ini bukan hanya menyelamatkan kamu; tapi juga keluargamu, finansialmu, dan masa depanmu.

Sudah tahu apa kebutuhan asuransimu? Yuk, konsultasi dengan agen Allianz dan temukan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.

Ingin belajar lebih banyak soal literasi keuangan, perencanaan, dan proteksi diri? Baca artikel lainnya di Money Mindset dan jadi bagian dari generasi yang melek finansial dan siap menghadapi risiko apa pun atau klik gambar di bawah ini untuk konsultasi bersama pakar keuangan secara GRATIS

konsultasi asuransi terpercaya GRATIS

 


A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

Yodhi, CFP

A Certified Financial Planner (CFP), Islamic Financial Planner (IFP), Qualified Wealth Planner (QWP), and Certified Insurance Specialist. With over a decade of experience in the financial industry, I help individuals navigate their personal finances, from debt management to wealth planning, so they can achieve financial freedom with confidence.

LinkedIn logo icon
Instagram logo icon
Back to Blog

Konsultasi Sekarang!

segera raih kemakmuran finansial yang holistik

Mari Terhubung

All Right Reserved | 2024